Kuciwa
Pagi saya diawali dengan rasa kuciwa. (baca : kecewa)
Dimulai dari seorang kawan dari adik saya yang minta tolong pada saya agar mau mendokumentasikan acara besarnya, saya bilang oke sambil menerangkan bahwa kemampuan dokumentasi saya nggak sebagus para profesional.
Walau sedikit khawatir dengan kemampuan saya, saya senang karena saya bisa menunjukkan kemampuan saya dan membantu kawan baik adik saya ini. Sejak semalam adik saya mencoba bertanya mengenai kepastian jadi nggak nya saya membantu mendokumentasikan acara tersebut, tapi mungkin kawan adik saya sedang sibuk mempersiapkan acaranya sehingga tak ada respon sama sekali. Saya sendiri deg-degan besok bagaimana ya walau saya ragu, karena tak ada kabar tentang harus bagaimana nanti saya disana.
Hingga tadi pagi saya menyuruh nya untuk menghubungi teman nya lagi, saya bersiap-siap pergi kerumah kakak saya untuk mengambil kamera. Tiba-tiba adik saya berkata "mbak, gak sido i gapapa?". temannya berkata dia sudah menemukan orang yang bisa mendokumentasikan acara nya. sedikit terkejut walaupun hal itu sudah saya prediksi.
Yah ndak jadi deh saya pamer kemampuan saya hahaha. Sudah selesai mandi saya kembali mager di rumah, buka laptop dan putar mp3. Karena saya sudah mengira saya gak jadi seksi dokumentasi kecewa saya cuma separo, jadi KUCIWA bukan kecewa haha
Komentar
Posting Komentar