Diam itu Emas ?
"Diam Itu Emas - anonim"
Diam itu emas. Yakin?
Saya termasuk orang yang menyakini bahwa kalau diam itu emas, bicara itu berlian.
Saya sebel banget sama orang yang ngomong diam itu emas, gak usah ngomong deh, ada yang posting di sosial media aja ekspresi saya kayak "serious nih? baik bener".
Buat saya, jadi orang itu jangan kebanyakan diam. Kalo kebanyakan diam, orang-orang yang kebanyakan ngomong itu makin bahagia. Makin seneng nyinyirin. Terus kalo saya kebanyakan diam mulu akhirnya gak bakal ada yang tahu yang sebenarnyakan?.
Sungguh lah saya lebih suka ngomong daripada diam aja. Terkadang saya lebih suka jadi rame yang penting KALIAN HARUS TAHU YA GAESSSSSSSS!!!!!!!!
Sampai saat saya bertengkar dengan seseorang. Saya memilih diam dengan alasan, saat saya berbicara mungkin kata-kata yang menyakitkan yang akan keluar. Disaat inipun saya masih belum berfikir kalau diam itu emas.
Suatu hari, saat emosi saya sudah tidak bisa saya kendalikan. Saat saya merasa terpojok dari waktu ke waktu. Saya melepaskannya, emosi saya, amarah saya.
Saat berakhir, saya menyesalinya kata-kata saya menyakiti hatinya. Kata-kata saya digunakannya untuk membuat suasana bertambah panas. Kata-kata saya berbalik pada saya.
Di titik itu lah saya menyadari kenapa Diam Itu Emas. Saat amarah, kecewa, emosi menguasai hati, kita tidak bisa mengontrol apa yang akan diperbuat. Seringnya yang kita ucapkan, yang kita lakukan hanya menyakiti hati orang lain.
Bahkan saat tidak emosi pun lebih baik kita menjaga ucapan kita. Sering kali saat saya bercanda dengan teman-teman saya bisa nyeplos sesuka hati saya. Tapi sampai dirumah saya berfikir ulang tentang ucapan saya, dan saya menyesal berkata seperti itu.
Bukan berarti kita harus diam mulu. Diinjek diam, dijelekkin diam, dikatain diam. Kalo itu sih gak bicara berlian lagi deh. Diam pas lagi emosi itu yang saya maksud. Ademin dulu hati sama otak baru ngomong.
Dan sungguhlah post ini untuk saya sendiri yang baru melek.
Komentar
Posting Komentar